Strategi Cost Reduction

Perusahaan di abad ke-21, kita semua tinggal di dunia yang berisiko tinggi, tidak stabil, dinamik, menarik, frustasi, penuh tantangan dan perubahan demi perubahan yang akan dihadapi dalam sejarah modern. Teknologi berkembang secara eksplosif dengan penemuan perangkat yang memberi kecepatan luar biasa, memberi kesempatan kepada semua orang untuk berhubungan satu sama lain dalam hitungan detik. Perusahaan dilahirkan untuk menempuh umur seribu tahun bahkan lebih, tidak seperti manusia yang dilahirkan dan menempuh hidup dengan masa produktif tidak melebihi seratus tahun.

Perusahaan harus mampu mempertahankan eksistensi yaitu meningkatkan posisi menjadi perusahaan global agar dapat bersaing dengan perusahaan kelas dunia yang semakin banyak meletakkan fondasi di Indonesia.Perusahaan menghadapi ketidakpastian, kompetisi tinggi, lingkungan usaha yang semakin kompleks.

Cost reduction strategies berhubungan dekat dengan perubahan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan menjadi salah satu pilar strategies dalam menjalankan perusahaan. “Cut cost not muscle

Akhir tahun 1970-an, saya pertama kali bekerja sebagai juru akuntan. Setiap hari saya naik angkutan umum dan membayar Rp 50 untuk sekali jalan. Gaji pertama saya sebesar Rp 25.000 dan saya masih sanggup menabung untuk membayar uang kuliah dalam rangka menyelesaikan tingkat sarjana muda. Bayangkan inflasi yang terjadi setiap tahun??” (Elvie Mulia)

Biaya hidup semakin tinggi dan mengalami kenaikan tanpa henti. Sebagian besar kebutuhan pokok kita yang masih impor sudah pasti mengalami kenaikan harga. Contohnya kurs dolar Amerika Serikat saat ini.

==> suatu proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan. Cost Reduction Strategies (CRS) berarti “perubahan” yang mana kita harus yakin dan siap menghadapi perubahan tersebut.

Ada kutipan yang bisa kita ambil dari Lao Tze

“Apabila anda tidak mengubah arah , Anda mungkin akan berakhir pada tempat yang Anda tuju saat ini”

Begitu juga salah satu mantan Presiden AS John F Kennedy

“Perubahan merupakan hukum kehidupan . Dan siapa yang hanya melihat masa lalu atau masa sekarang, pasti akan kehilangan masa depan”

Strategi:

1. Strategi Pengurangan Biaya

2. Strategi Perubahan Proses Bisnis

3. Strategi Perubahan Struktur Organisasi

4. Strategi Komputerisasi, agar CRS berhasil maka perlu dilakukan identifikasi aktivitas atau proses perubahan yang melibatkan sistem dan manusia. Untuk menentukan aktivitas atau proses yang memberikan value added dan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah dapat menggunakan konsep six sigma

*DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve dan Control)
mengembangkan proses yang dibawah standar spesifikasi

*DMADV (Define, Measure, Analyze, Design dan Verify)
mengembangkan proses baru agar mencapai level kualitas berikutnya

5. Manajemen Perubahan

Eksekusi yang sempurna melibatkan partisipasi semua bagian atau unit perusahaan dan setiap karyawan tanpa terkecuali.

Cara terbaik dengan membangun komitmen, motivasi dan memberi penjelasan mengenai tujuan yang akan dicapai, yaitu dengan pembentukan komite pengawas-sterring committe (wadah tertinggi untuk pengambil keputusan)

Pada saat eksekusi pasti akan mengalami kendala dan jatuh bangun, pimpinan harus mampu mencari solusi untuk menghadapi kendala dan memiliki mental berani jatuh bangun bersama tim nya dan tidak lupa sebagai karyawan pun harus ikut serta memberikan dukungan.

6. Capital Budgeting

Ada 5 langkah yang saling berhubungan untuk melakukan evaluasi, analisis, dan memilih investasi jangka panjang yang paling menguntungkan.

Langkah pertama dimulai dengan membuat proposal, kemudian dilanjutkan ke langkah review dan analisis, mengambil keputusan, eksekusi, umpan balik dan tindak lanjut.

Investasi jangka panjang melalui penganggaran modal butuh biaya yang besar. Oleh karena itu, manajemen harus bisa memastikan, yaitu :

  • Pembelian investasi harus dipastikan kelayakan dan kepentingan mendesak dalam penggunaan aset.
  • Waktu dan spesifikasi teknis pengadaaan barang sesuai dengan kebutuhan operasional. Jangan sampai “mangkrak” dikarenakan tidak sesuai spektek, datang kecepatan atau datang terlambat sehingga dapat merugikan perusahaan.
  • Aset yang diganti atau habis karena depresiasi agar segera dijual sehingga dapat membantu cashflow perusahaan atau diperhitungkan dalam perhitungan studi kelayakan.

 

7. Pengendalian Dana Perusahaan

Kebiasaan berhemat itu baik bagi kesehatan perusahaan. Lebih baik mencegah daripada menyembuhkan, perusahaan harus bisa membangun budaya efisiensi dalam melaksanakan kegiatan perusahaan tanpa menghilangkan fungsi. Mulai dari kegiatan yang sederhana dalam efisiensi seperti…

Biaya produksi : kesalahan produksi, kecelakaan kerja akibat kelalaian, kadaluarsa dll

Biaya periodik : Biaya perjalanan dinas, biaya lembur, biaya rapat dll

Biaya-biaya yang tidak mempunyai nilai tambah bisa di hapus sehingga perusahaan bisa makin efisien, dengan begitu perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya.

 

Budi Wahyu Mahardhika


Referensi : ”Cost Reduction Strategies” by Elvie Mulia “Mengoptimalkan Efisiensi dan Efektivitas Biaya Jangka Perusahaan”